https://ambon.times.co.id/
Berita

Soroti Bullying di Pesantren, DPRD Jatim Dorong Sinergi Cegah Kekerasan di Dunia Pendidikan

Minggu, 01 Juni 2025 - 21:48
Soroti Bullying di Pesantren, DPRD Jatim Dorong Sinergi Cegah Kekerasan di Dunia Pendidikan Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi Gerindra, Farid Kurniawan Aditama saat sambutan dalam serasehan yang digelar di Hotel Fatma Jombang, Minggu (1/6/2025). (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMES AMBON, JOMBANG – Kekerasan dan bullying di lingkungan pendidikan tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Menyadari urgensi masalah ini, Anggota DPRD Jatim dari Fraksi Gerindra, Farid Kurniawan Aditama, menggelar sarasehan pendidikan bertema perlindungan anak di lingkungan pesantren.

Acara yang berlangsung di Ballroom Hotel Fatma Jombang, Minggu (1/6/2025) ini dihadiri para ustaz, ustazah, santri, serta unsur keamanan pondok pesantren se-Kabupaten Jombang.

Dalam pemaparannya, Farid menekankan pentingnya menciptakan ruang belajar yang aman dan sehat, tidak hanya secara fisik, tetapi juga mental.

"Bullying tak hanya menyakiti tubuh, tapi juga melukai jiwa. Anak-anak yang tumbuh dalam tekanan akan mengalami kecacatan psikologis yang bisa berdampak jangka panjang," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Mas Farid menyebut, pesantren khususnya yang berbasis boarding school, memiliki interaksi yang sangat intens antarindividu. Maka, seluruh elemen pesantren, mulai dari pengasuh hingga santri, perlu memiliki pemahaman yang cukup untuk mendeteksi dan mencegah praktik perundungan.

“Kita tidak ingin dalam menyongsong Indonesia Emas, generasi kita tumbuh dalam lingkungan yang toksik. Karena itu, kolaborasi antara pesantren, aparat penegak hukum, dan lembaga pendidikan menjadi sangat penting,” tambahnya.

Sejalan dengan Farid, Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan yang turut hadir dalam forum ini mengungkap bahwa institusinya telah lama serius menangani isu bullying. 

Melalui program Police Goes To School dan pendekatan berbasis restorative justice, kepolisian berupaya menyelesaikan kasus secara damai dengan melibatkan semua pihak.

"Sepanjang tahun 2024, kami menangani lima kasus bullying. Dalam penanganannya, kami lebih menekankan pemulihan dan rekonsiliasi, bukan semata-mata penghukuman," jelasnya.

AKBP Ardi juga menjelaskan adanya kerja sama strategis dengan berbagai pesantren di Jombang melalui program 'Polri Sahabat Santri'. Kolaborasi ini bertujuan mengedukasi santri, memperkuat pengawasan internal, serta membentuk tim khusus di lingkungan pesantren yang fokus pada penanganan kekerasan.

Senada dengan itu, Pengasuh Pondok Pesantren Assaidiyyah 1 Bahrul Ulum, H. Muhammad Imdad atau Gus Imdad, menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai pendekatan kolaboratif seperti ini sangat dibutuhkan karena posisi pengasuh lebih sebagai fasilitator spiritual dan pendidikan, bukan aparat penegak kedisiplinan.

“Kami dukung penuh rencana roadshow Polri ke pesantren-pesantren. Ini langkah konkret agar penyuluhan bisa langsung menyentuh para santri,” ujar Gus Imdad.

Gus Imdad menambahkan, pesantren kini mulai membentuk komisi khusus penanganan bullying yang melibatkan guru, santri senior, hingga pihak keamanan pondok, sebagai bentuk keseriusan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. (*)

Pewarta : Rohmadi
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Ambon just now

Welcome to TIMES Ambon

TIMES Ambon is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.