Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Sebuah Nama

Jumat, 07 Mei 2021 - 10:05
Ngopi Pagi: Sebuah Nama Noor Shodiq Askandar, Ketua PWLP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma Malang

TIMES AMBON, MALANGSAHABAT ngopi pagi, sengaja kali ini tulisan saya bermaksud menjelaskan akronim dari nama yang sering saya pakai tema besar tulisan. Apalagi di setiap bulan puasa, saya sering mendapat protes dari pembaca yang tidak mengetahui esensi dari apa yang saya inginkan. Untungnya ada juga beberapa yang melakukan tabayyun terlebih dahulu.

Istilah ngopi pagi itu saya pakai sebagai tema besar tulisan saya sudah beberapa tahun. Mulai dari nulis pantun, nulis quote, sampai dengan ihtiyar saya untuk menulis artikel pendek setiap pagi hari. Total kurang lebih sekitar tujuh (7) tahunan istilah tersebut saya pakai. Sepanjang itu pula, polemik juga sering terjadi.

Hobi menulis itu saya pupuk sejak saya kuliah dengan menjadi penulis lepas di beberapa media. Mulai dari keterlibatan dalam proses awal korang perdana yang dimiliki Universitas Islam Malang (BUANA), kemudian tahun 1988 mendirikan Tabloid MEI (sekarang jadi Majalah) di Fakultas Ekonomi Unisma, berlanjut dengan mendirikan beberapa media (Al Iqtishod, Suara Unisma, dan lainnya). Hobi menulis ini kemudian saya teruskan dengan menulis buku baik bacaan umum, bahan praktikum, sampai dengan buku ajar sampai sekarang.

Ngopi pagi adalah sebuah branding yang saya buat agar orang dapat secara cepat mengingat karya yang saya buat sebagai penguatan identitas. Ngopi pagi saya pakai juga karena lekat dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang sukanya nongkrong dan silaturrohmi dengan media ngopi bareng bareng.

Jadi ngopi pagi bukan hanya sekedar sebutan untuk aktivitas meminum kopi panas atau kopi hangat di pagi hari. Ngopi pagi adalah akronim dari ngolah pikiran persembahan bagimu negeri. Sebuah keinginan kecil dari penulis untuk memberikan sumbangsih pemikiran kecil kepada siapapun. Barangkali dibaca, barangkali disuka, dan barangkali berguna bagi masyarakat. Penulis selalu teringat pesan Prof Dr KH M Tolchah Hasan untuk membuat karya sebagai monument hidup melalui tulisan. Dengan tulisan, manfaat yang diberikan bisa tidak berbatas waktu. Dengan tulisan pula, apa yang difikirkan bisa terungkap, sehingga bisa mengurangi beban.

Akhir kata, penulis hanya berusaha untuk membuat karya agar keberadaan dalam kehidupan ini terasa lebih nyata. Setidaknya ini adalah upaya mencari jalan untuk menjadi orang yang bermanfaat saat hidup di dunia. Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi semua ???

***

*) Oleh : Noor Shodiq Askandar, Ketua PWLP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

 

___________

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta :
Editor : Yatimul Ainun
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Ambon just now

Welcome to TIMES Ambon

TIMES Ambon is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.