TIMES AMBON, SURABAYA – Prodi S1 Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan pameran desain internasional dengan nama 'SINESTESIA 8' pada 22-23 November 2025 di AJBS Home Centre, Ngagel, Wonokromo, Surabaya.
Nama 'Sinestesia' mengacu pada kondisi neurologis dimana seseorang merasakan lebih dari satu indra dalam satu momentum.
Melalui konsep ini, 'SINESTESIA 8' ingin mengajak pengunjung merasakan kedekatan antara visual, emosi, dan imajinasi, sehingga setiap karya tidak hanya dilihat tetapi juga dihayati.
Pameran seni sebagai acara rutin tahunan ini diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) DKV dengan menampung banyak karya dari penugasan mahasiswa, proyek komunitas, dan pihak luar yang ingin memasukkan karya miliknya.
Bentuk-bentuk karya terdiri dari atas lima jenis pameran utama: Photography, Ilustration, Digital Marketing, Videography, dan Class Assignment.
Adapun kolaborasi komunitas di DKV antara lain D(ANCE)SIGN spesialias dance, Sindie sinema indie, Artstep spesialis menggambar/ilustrasi, dan Southernwall spesialis supporter untuk perlombaan prodi.
Ketua Pelaksana, Clarina (20) menyatakan bahwa pameran ini dibagi dua zona utama.
“Jadi intinya, di lantai pertama memang disediakan sebagai pameran dari tugas anak-anak prodi, seperti ilustrasi sejarah desain ataupun film. Untuk di lantai dua, itu sudah di luar dari penugasan anak prodi karena ini kategori submisi. Jadi, ini memang harus sesuai dengan tema,” jelasnya.
Berbeda dengan SINESTESIA sebelumnya, pada vol.8 ini, panitia mengusung tema piece by piece yang menyimbolkan manusia dalam kepingan puzzle. Kepingan-kepingan puzzle memiliki bentuk yang berbeda menandakan sifat keunikan manusia masing-masing dalam berbagai perspektif.
“Kami berharap tema ini bisa menyampaikan bahwa manusia itu tidak bisa individualis alias harus bekerjasama satu sama lain untuk menutupi kekurangan yang ada. Saling berkolaborasi untuk menghasilkan sesuatu yang masterpiece,” lanjut Clarina.
Clarina menyatakan seluruh proses perencanaan bermula sejak Januari dan ia mengakui bahwa hal tersebut tidak mudah. Meski demikian, kerjasama tim membuat semuanya berjalan dengan baik.
Terlebih lagi, pameran ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Setidaknya ada penambahan jumlah karya mancanegara sekitar 6 buah, tersedianya video mapping pertama kalinya, dan bertambahnya instalansi-instalansi pameran.
“Perbedaan yang paling kita rasakan dari sinesthesia yang ke-5 sampai ke-7 itu kita adakan di balai pemuda. Jadi, kalau yang tahun ini kita memilih ke AJBS agar mencari lokasi yang terasa baru. Supaya orang-orang nggak bosen dan merasa lebih segar,” tandasnya.
Ke depannya, ia berharap pameran SINESTESIA konsisten berkembang di tahun-tahun mendatang, baik dari segi kualitas maupun pengalaman optimal yang diberikan kepada pengunjung. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: SINESTESIA Vol 8, DKV Unesa Hadirkan Enam Karya Mancanegara di AJBS Home Centre
| Pewarta | : Siti Nur Faizah |
| Editor | : Ronny Wicaksono |